Minggu, 19 Januari 2014

BUDAYA BACA DI SD BIRRUL

ingat lirik lagu PADI berikut ini... ??


Baca bukumu jangan biarkan sampai berdebu
Buka bukumu jangan sia-siakan waktumu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Karena dengan buku kamu bisa tahu
Dan menambah ilmu yang berguna
Kalau mau tahu bacalah bukumu
Pasti kan membantu meraih angan dan mimpi
Buku adalah muara ilmu
Baca bukumu agar kau memahami dunia
Baca bukumu jangan biarkan sampai berdebu
Buka bukumu jangan sia-siakan waktumu
Karena dengan buku kamu bisa tahu
Dan menambah ilmu yang berguna
Kalau mau tahu bacalah bukumu
Pasti kan membantu meraih cita-citamu
Buku adalah muara ilmu
Baca bukumu agar kau memahami dunia
Di samudera angkasa dan ke perut bumi
Kau bisa belajar semua yang kau mau
Dengan bukumu adalah muara ilmu
Baca bukumu agar kau memahami dunia
Buku temanmu di setiap waktu
Baca bukumu di saat luang waktumu
Baca bukumu

ya, lagu yang menjadi sound track upin-ipin ini begitu dalam maknanya bagi semua orang.

namun membaca menjadi sesuatu yang membosankan dan banyak menyita waktu, tenaga dan pikiran. Sehingga dapat memunculkan image yang kurang baik dalam membaca.Membaca dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit dijumpai. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semua hampir jarang menerapkan budaya membaca. Di dalam persekolahan saja masih banyak siswa atau murid yang jarang membaca, padahal diluar sana sangat memerlukan pendidikan. Terutama kaum remaja, mereka sudah tidak mau peduli dengan aktivitas membaca. Lebih baik kumpul dengan teman-teman ketimbang membaca.

 Agar perkembangan budaya membaca bisa berjalan dengan cepat, diperlukan penanaman kebiasaan membaca yang serius dari masing individu.

Dalam ruang lingkup keluarga orang tua dapat menyediakan fasilitas seperti ruang belajar sendiri yang nyaman agar si anak tetap betah untuk berlama-lama membaca diruang tersebut. Tanpa disadari hal yang demikian akan menambah motivasi anak untuk membaca

Kemudian peran teman adalah mengajak teman-teman sejawatnya untuk membaca di Perpustakaan keliling atau di tempat-tempat yang sekiranya banyak menyediakan buku bacaan.

Di sekolah, guru adalah ujung tombak untuk menciptakan budaya baca dalam diri siswa. Banyak hal bisa dicoba dan diterapkan untuk menumbuhkan budaya tersebut. Seperti halnya mengajak peserta didik untuk membaca dan menelaah buku-buku yang menarik di perpustakaan. Atau dengan memberikan tugas yang sumbernya harus dicari di perpustakaan.

akhir pekan kemarin(Sabtu, 18 Januari 2014) SD Birrul Walidain mengenalkan budaya baca ke anak-anak dengan suatu acara santai. dikemas dengan minum susu bersama di teras kelas masing-masing, kemudian anak diminta membaca buku yang mereka bawa dari rumah. konsep ini dipilih karena membaca memang harus dimulai dari buku yang disukai. SD Birrul Walidain menerapkan konsep bersantai (sambil bercanda dengan teman) dengan harapan membaca menjadi budaya bersama bagi anak-anak. 






download lagu baca bukumu


Kamis, 16 Januari 2014

CONTOH MAKALAH IT



MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam peradaban umat manusia. TIK yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat luas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan mempunyai tujuan untuk mewujudkan sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas.
      Berdasarkan tujuan tersebut, perlu dirancang dan dikembangkan suatu sistem kurikulum yang tepat. Kurikulum yang tepat itu antara lain disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Penerapan TIK / ICT memiliki keunggulan tersedianya informasi secara luas, cepat, dan tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar. Penerapan TIK / ICT juga memiliki keunggulan khas yaitu tidak terbatasi oleh tempat dan waktu.
B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah yang didapat adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis ICT?
2.      Bagaimana aplikasinya di dunia pendidikan?



C.      Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai model pembelajaran berbasis ICT dan penerapannya dalam dunia pendidikan

D.      
BAB II
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengolahan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan computer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan social, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office. 1980]
Pengertian lainnya diungkapkan oleh beberapa orang ahli (Abdul Kadir,2003:13) antara lain dalam kamus Oxford dituliskan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja,termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.[1]
Dengan begitu, TIK/ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat.
B.      PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT adalah sebagai berikut :
1.                  Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya.
2.                  Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
3.                  Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran dikelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
4.                  Merangsang daya kratifitas berpikir pelajar. Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampumenyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Begitu pula sebaliknya dengan pelajar yang berkreativitas rendah.
Dengan demikian, tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberi manfaat yang lebih dalam pembelajaran.

C.      APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

Pada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan sekolah/universitas merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat computer dan jaringan internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Satu bentuk produk TIK yang sedang menjadi “trend” adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Dengan e-learning memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh. E-learning merupakan dasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta didik tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pembelajaran.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan pengajar maupun sesame peserta didik. Peserta didik dapat saling tukar informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaanya terhadap materi pembelajaran. 
Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi dengan menggunakan media computer. Perpustakaan elektronik (e-library) sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut.
Beberapa aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan pembelajaran yang dapat dikembangkan antara lain :
1.      Pembelajaran Berbasis Komputer  
Pembelajaran berbasis computer yaitu penggunaan computer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan computer secara langsung denga peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk powerpoint atau CD pembelajaran interaktif.
Pembelajaran berbasis computer merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software computer (CD pembelajaran) berupa program computer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
2.      E – Learning
Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu dengan menggunakan jaringan internet (network), intranet (LAN), atau ekstranet (WAN) sebagai pengantar materi, interaksi atau fasilitas. Blended E-Learning disebut juga online learning. Pada pembelajaran model ini pembelajaran dapat disajikan dalam format, 1. E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail), 2. Mailing List/grup diskusi, bisa menggunakan fasilitas e-mail atau fasilitas jejaring social seperti facebook atau twitter, 3. Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat mencari bahan ajar melalui internet untuk menambah pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari, 4. Pembelajaran interaktif melalui web/blog, 5. Interactive Conferencing, berupa pembelajaran langsung jarak jauh.

3.      Pembelajaran berbasis web
Sekolah harus menyediakan/membuat website sekolah yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik.


4.      Penilaian berbasis TIK
Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan analisis yang akurat, obyektif, transparan dan integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penilaian berbasis computer yang bisa diakses oleh peserta didik, pengajar dan orang tua.

5.      Perpustakaan online
Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut biasanya ada di perpustakaan sekolah. Semakin banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan, membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan perpustakaan berbasis computer adalah perpustakaan online. Perpustakaan online adalah fasilitas perpustakaan dalam dunia digital yang ada di internet yang memungkinkan seorang pencari informasi dapat mengakses ke segala sumber ilmu pengetahuan dengan cara yang mudah tanpa adanya batasan waktu dan jarak.

D.     Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran yang Menggunakan ICT/TIK
Seiring berkembangnya zaman, ICT/TIK semakin digunakan di dunia pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena ICT/TIK dirasa membawa keuntungan baik bagi pengajar maupun pelajar, keuntungan atau dampak positif dari pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK tersebut antara lain adalah :
·        Pelajar jadi lebih mudah dalam belajar, karena kebanyakan pelajar lebih suka praktek dibandingkan teori
·        Pengajar jadi lebih mudah mengajar dan mudah menyampaikan materi dengan membuat presentasi-presentasi
·        Bagi pelajar maupun pengajar, pemberian dan penerimaan materi atau tugas tidak harus bertatap muka, jadi jika pengajar berhalangan hadir tetap dapat memberi tugas atau materi melalui e-mail
·        Dalam membuat laporan, baik bagi pelajar maupun pengajar jadi lebih mudah karena jika memakai computer akan mudah dikoreksi jika ada kesalahan
·        Dalam belajar, baik pengajar maupun pelajar akan lebih mudah mencari sumber karena adanya internet
·        Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK bisa dibuat lebih menarik, misalnya dengan memunculkan gambar atau suara sehingga pelajar lebih antusias untuk belajar
.
Segala sesuatu pasti ada dampak positif dan negatif, tidak terkecuali pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK, diantaranya :
·        Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi sekolah – sekolah yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan kesulitan jika mereka masuk ke sekolah lanjutan di kota besar yang sudah sering menggunakan ICT/TIK
·        Setiap pelajar harus mendapat fasilitas yang sama, jadi dalam pembelajaran yang menggunakan komputer, setiap pelajarnya harus memakai 1 komputer yang memadai, jika komputer yang dalam kondisi baik hanya sebagian, akan ada siswa yang hanya menonton, sehingga mereka tidak menguasai penggunaan komputer
·        Dalam pembelajaran, siswa – siswa yang tidak antuasias dalam penerimaan materi sering kali lebih suka main game selama pembelajaran, sehingga mereka tidak konsentrasi dan tidak menerima materi yang diajarkan.
·        Dalam pembelajaran yang menggunakan internet yang tidak dibatasi, sering kali pelajar menggunakan internet bukan untuk keperluan belajar, misalnya membuka situs youtube untuk menonton video dalam proses belajar.
E.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN ICT
Kelebihan dari pembelajaran berbasis ICT :
1.      Melaui ICT, gambar-gambar dapat lebih mudah digunakan dalam proses mengajar dan memperbaiki daya ingat dari para murid
2.      Melalui ICT, para pengajar dapat dengan mudah menjelaskan instruksi-instruksi yang rumit dan memastikan pemahaman dari para murid
3.      Melalui ICT, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan membuat proses belajarmengajar lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki tingkat kehadiran dan juga konsentrasi dari para peserta didik
Kekurangan dari pembelajaran berbasi ICT :
1.      Permasalahan dalam pengaturan dan pengoprasian dari alat tersebut
2.      Terlalu mahal untuk dimiliki
3.      Kesulitan untuk para pengajar dengan pengalaman yang sangat minim dalam penggunaan alat ICT
4.      Sering terjadi penyalahgunaan teknologi


F.      UNSUR PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN ICT
Secara umum, perangkat yang diperlikan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dapat berupa: computer, scanner, speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video dan sebagainya. Pada saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Software pengembangan media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software khusus pengembangan media. Berikut ini adalah contoh software dan kegunaannya:
1.      MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan)maupun gambar
2.      MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide presentasi, mempunyai kemampuan menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki
3.      MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan untuk membuat media yang berupa grafik, maupun untuk membuat simulasi
4.      Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS Paint, Correl Draw, dll
5.      Software pengolah video seperti MS Movie Maker, VideoLiead, dll
6.      Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder
7.      Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia Flash
8.      Bahasa pemrogaman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dll

BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Information and Communication Technologies (ICT) atau yang lebih dikenal dengan TIK merupakan media untuk melakukan kegiatan seperti pemrosesan, manipulasi, pengolahan dan pemindahan informasi. Dengan prinsip penggunaan ICT yang efektif dan efisien, optimal, menarik dan merangsang daya kreativitas siswa, ICT menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai bidang pendidikan karena meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam prosem pembelajaran. Penggunaan ICT dalam pembelajaran antara lain sebagai tutorial, alat aolikasi dan komunikasi, sedangkan penerapan ICT dalam dunia pendidikan adalah berupa buku elektronik dan e-learning.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan mutlak dilakukan untuk menjawab permasalahan dibidang pendidikan terutama akses dan pemerataan serta mutu pendidikan. Semuanya akan berjalan lancar tergantung dengan kondisi teknologi dan jaringan yang tersedia. Standarisasi dan pemanfaatan ICT dalam pendidikan sangat penting untuk menjamin mutu proses dan hasil pendidikan.




DAFTAR PUSTAKA


Buku Paket :
Munir, M.IT. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
Smaldino, Sharon. 2011. Instructional Technology and Media for Learning, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Website :

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131930136/Pengembangan%20Media%20Pembelajaran%20Berbasis%20ICT.pdf
http://susanti-vip.blogspot.com/2012/05/prinsip-penggunaan-ict-dalam.html






[1] Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dr. munir,M.IT, 2009, Bandung: Alfabeta

Guru SD Wajib Berijazah PGSD




Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewajibkan guru Sekolah Dasar (SD) memiliki ijazah PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) untuk mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP). Bagi guru SD yang belum mimiliki ijazah PGSD harus segera kuliah lagi.

Guru SD yang berijazah tidak sesuai dengan sertifikat profesinya hanya memberikan TPP selama dua tahun saja. Ketentuan pencairan TPP bagi guru SD itu tertuang dalam Permendikbud 62/2013 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk Penataan Guru.

Dalam Pasal 5 Permendikbud yang diteken Mendikbud Mohammad Nuh itu disebutkan bahwa guru yang dipindahkan tugas tidak sesuai dengan sertifikat profesinya, hanya berhak mendapatkan TPP selama dua tahun.

Banyak ditemukan di lapangan guru yang tidak berijazah PGSD tetapi berijazah lainnya seperti, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Akuntansi, atau bahasa Indonesia justru aktif mengajar di jenjang SD. Ada juga guru SMP atau SMA yang mengajar di SD untuk memenuhi
kuota jam mengajar.


Ada sejumlah alternatif penyelesaian bagi guru yang berijazah non-PGSD tetapi sudah terlanjur mengajar di SD. Para guru SD yang tidak berijazah PGSD itu diharuskan kuliah S1 (sarjana) PGSD atau langsung kuliah S2 (magister) Pendidikan Dasar.

Cara yang paling mudah ditempuh adalah mengambil S1 PGSD karena jumlah kampus yang membuka program tersebut lebih banyak dibandingkan program S2 Pendidikan Dasar. Syarat ini berlaku bagi guru yang masih ingin
mengajar di jenjang SD

baca info selanjutnya di  http://www.sekolahdasar.net/