Minggu, 24 Mei 2015

TUGAS EVALUASI PENDIDIKAN



TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN

PELAKSANAAN     : Minggu, 12 April 2015
TUTOR                      : Drs. Effendi Darmono , M.Pd

Jawab
1.      Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen pendidikan dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.
Kewajiban guru mempelajari evaluasi pembelajaran karena untuk :
a.       Untuk meningkatkan kualitas, kinerja atau produktifitasnya sebagai guru.
b.      Untuk menentukan sejauhmana proses penyampaian materinya tercapai dan ketersesuaian dengan konsep dan tujuan pendidikan.
c.       Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
i.   Laporan kepada orang tua / wali siswa.
ii.  Penentuan kenaikan kelas
iii. Penentuan kelulusan siswa.
d.       Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
e.        Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
f.        Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa.


2.      Perbedaan  alat penilaian tes dan alat penilaian non tes :
No
Tinjauan
Tes
Non tes
1
Penilaian
Mengukur pengetahuan (kognitif), afektif dan psikomotorik
Menilai sikap dan kepribadian (afektif)
2
Cara
Kualitatif

Kuantitatif

3
Sistematika jawaban
benar atau salah
kurang pasti, misal : setuju , sangat setuju , ragu ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju
4
Contoh
tes obyektif dan tes uraian
pedoman pengamatan, skala sikap dan daftar cek


3.        Kelebihan Tes Objektif :
a.       Tes Objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan).
b.      Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
c.       Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat,tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
d.       Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
e.       Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
f.        Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.

Kelemahan Tes Objektif :
a.       Tes objektif dapat digunakan untuk mengukur semua proses berpikir dalam ranah kognitif mulai dari jenjang berpikir sederhana ( ingatan) sampai dengan jenjang berpikir tinggi (ingatan) sampai dengan jenjang berpikir tinggi (kreasi), tetapi pada kenyataannya butir soal yang diujikan kepada siswa kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah.
b.      Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian
c.       Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
d.       Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.
Keunggulan Tes Uraian :
a.       Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi (analisa, evaluasi, dan kreasi). Yang perlu dipertimbangkan adalah jika siswa anda jumlahnya banyak, maka anda akan membutuhkan waktu yang relatif banyak untuk mengoreksi hasil jawaban siswa anda.
b.      Tepat untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan menggunakan tes objektif. Misalnya keterampilan menulis, mengorganisasi, mengekspresikan gagasan, kemampuan menghasilkan sebuah karya, dan kemampuan menyimpulkan. Untuk dapat mengukurnya anda harus menggunakan tes uraian tersebut walaupun jumlah siswa anda banyak.
c.       Waktu yang diperlukan untuk menulis satu set soal uraian lebih singkat dibandingkan dengan menulis satu set soal pormatif. Bandingkan waktu yang diperlukan untuk menulis satu set soal uraian untuk waktu ujian 90 menit yang hanya 5 atau 6 soal dengan satu set soal objektif dengan waktu ujian yang sama sebanyak 50 sampai 60 soal.
d.      Menulis soal tes uraian yang baik jauh lebih mudah dibandingkan dengan menulis soal tes objektif yang baik dengan catatan penulis soal telah memiliki keterampilan menulis soal tes dengan baik.


Kelemahan Tes Uraian :
a.       Terbatasnya Sampel materi yang ditanyakan. Untuk waktu ujian 90 menit, jumlah butir soal yang dapat anda tanyakan mungkin berkisar 5 atau 6 soal saja. Tujuan pembelajaran tidak dapat terukur semua jika hanya menggunakan tes uraian.
b.      Sukar  memeriksa jawaban siswa. Kesulitannya terletak pada sulitnya memberikan skor secara objektif dan konsisten. Jawaban tes uraian siswa yang diperiksa oleh dua orang pemeriksa akan menghasilkan skor yang berbeda bahkan walaupun diperiksa oleh seorang pemeriksa dengan waktu yang berbeda bisa menghasilkan skor yang berbeda.

4.      Penilaian prosedur pembelajaran adalah konsep penilaian pembelajaran dengan prosedur yang standar adalah suatu prosedur penilaian yang dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dan perlakukan yang adil pada siswa dengan mempertimbangankan situasi waktu, tempat, dan berbagai keragaman pada siswa. Sedangkan instrumen yang standar adalah instrumen yang disusun menggunakan  prosedur pengembangan instrumen yang baku dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat validitas dan reliabilitasnya.  Penilaian proses  pembelajaran merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.

5.      Menentukan kriteria kenaikan kelas
a.       Sumber:
Buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dirjen Mandikdasmen 2006.(hal. 12) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.Kriteria Kenaikan Kelas:a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah :
1.      menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
2.      Tidak terdapat nilai di bawah SKBM (KKM-red).
3.      Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.


b.      Sumber:
Buku Pedoman Penilaian Hasil Belajar Sekolah Dasar, Dirjen Mandikdasmen2006. (hal. 33) Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila :
1.      memenuhi persyaratan sebagaiberikut:a. Mencapat nilai rata-rata minimal untuk semua mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.
2.      Pada semester dua tidak mempunyai nilai prestasi kurang dari kriteria minimalketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah.
3.      Rata-rata nilai kepribadian B (Baik) atau A (Baik Sekali).
c.       Sumber:
Buku Pedoman Penilaian Hasil Belajar Sekolah Dasar, Dirjen Mandikdasmen2007. (hal. 40) Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.      Jumlah mapel yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mapel yangdiajarkan di kelas masing-masing.
2.      Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian.
3.      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dua semester pada kelas yang diikuti.
d.      Sumber:
Buku Laporan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar KTSP, Depdiknas. (hal. 53 – 54) Mekanisme Penentuan Naik dan Tinggal Kelas :
1.      Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun.
2.      Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai criteria ketuntasan minimal.
Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama :
1.       jika siswa tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari empat mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran, dan
2.      jika karena alasan yangkuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidakmungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.d. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator, kompetensidasar, dan kompetensi yang ketuntasan minimumnya sudah dicapai, minimal samadengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

            Contoh aplikasi di sekolah :
Peserta didik dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.      Telah menyelesaikan program pembelajaran semester 1 dan semester 2
2.      Jumlah kehadiran minimal 75 %.
3.      Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 4 (empat) mapel yang diajarkan di kelas masing-masing.
4.      Tidak mendapatkan nilai mati (nilai 4) pada semua mapel.
5.      Memiliki nilai minimal Baik pada aspek kepribadianMenyelesaikan seluruh program pembelajaran dua semester pada kelas yang diikuti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar