TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN : Minggu, 12 April 2015
TUTOR : Drs. Effendi Darmono ,
M.Pd
Jawab
1.
Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan
program pendidikan mulai perencanaan suatu program substansi pendidikan
termasuk kurikulum dan penilaian serta pelaksanaannya, pengadaan dan
peningkatan kemampuan guru, manajemen pendidikan dan reformasi pendidikan
secara keseluruhan.
Kewajiban
guru mempelajari evaluasi pembelajaran karena untuk :
a.
Untuk
meningkatkan kualitas, kinerja atau produktifitasnya sebagai guru.
b.
Untuk
menentukan sejauhmana proses penyampaian materinya tercapai dan ketersesuaian
dengan konsep dan tujuan pendidikan.
c.
Menentukan angka kemajuan atau hasil
belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
i. Laporan kepada orang tua / wali siswa.
ii. Penentuan kenaikan kelas
iii. Penentuan kelulusan siswa.
i. Laporan kepada orang tua / wali siswa.
ii. Penentuan kenaikan kelas
iii. Penentuan kelulusan siswa.
d.
Penempatan siswa ke dalam situasi belajar
mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai
karakteristik yang dimiliki.
e.
Mengenal latar belakang siswa (psikologis,
fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi penempatan maupun penentuan
sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi
tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
f.
Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada
gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
program remdial bagi siswa.
2. Perbedaan alat penilaian tes dan alat penilaian non tes
:
No
|
Tinjauan
|
Tes
|
Non
tes
|
1
|
Penilaian
|
Mengukur
pengetahuan (kognitif), afektif dan psikomotorik
|
Menilai sikap dan kepribadian
(afektif)
|
2
|
Cara
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
3
|
Sistematika jawaban
|
benar atau salah
|
kurang pasti, misal : setuju , sangat
setuju , ragu ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju
|
4
|
Contoh
|
tes obyektif dan tes uraian
|
pedoman pengamatan, skala sikap dan
daftar cek
|
3. Kelebihan
Tes Objektif :
a.
Tes Objektif dapat digunakan untuk
mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan
penerapan).
b.
Dengan menggunakan tes objektif maka
semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat
ujian.
c.
Dengan menggunakan tes objektif maka
pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat,tepat dan
konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
d.
Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda,
akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
e.
Tingkat kesukaran butir soal dapat
dikendalikan.
f.
Informasi yang diperoleh dari tes objektif
lebih kaya.
Kelemahan
Tes Objektif :
a.
Tes objektif dapat digunakan untuk
mengukur semua proses berpikir dalam ranah kognitif mulai dari jenjang berpikir
sederhana ( ingatan) sampai dengan jenjang berpikir tinggi (ingatan) sampai
dengan jenjang berpikir tinggi (kreasi), tetapi pada kenyataannya butir soal
yang diujikan kepada siswa kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah.
b.
Membuat pertanyaan tes objektif yang
baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian
c.
Kemampuan anak dapat terganggu oleh
kemampuannya dalam membaca dan menerka.
d.
Anak tidak dapat mengorganisasikan,
menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri menghubungkan, dan menyatakan
idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah
diberikan oleh penulis soal.
Keunggulan Tes Uraian :
a.
Tepat digunakan untuk mengukur proses
berpikir tingkat tinggi (analisa, evaluasi, dan kreasi). Yang perlu
dipertimbangkan adalah jika siswa anda jumlahnya banyak, maka anda akan
membutuhkan waktu yang relatif banyak untuk mengoreksi hasil jawaban siswa
anda.
b.
Tepat untuk mengukur hasil belajar yang
kompleks yang tidak dapat diukur dengan menggunakan tes objektif. Misalnya
keterampilan menulis, mengorganisasi, mengekspresikan gagasan, kemampuan
menghasilkan sebuah karya, dan kemampuan menyimpulkan. Untuk dapat mengukurnya
anda harus menggunakan tes uraian tersebut walaupun jumlah siswa anda banyak.
c.
Waktu yang diperlukan untuk menulis satu
set soal uraian lebih singkat dibandingkan dengan menulis satu set soal
pormatif. Bandingkan waktu yang diperlukan untuk menulis satu set soal uraian
untuk waktu ujian 90 menit yang hanya 5 atau 6 soal dengan satu set soal
objektif dengan waktu ujian yang sama sebanyak 50 sampai 60 soal.
d.
Menulis soal tes uraian yang baik jauh
lebih mudah dibandingkan dengan menulis soal tes objektif yang baik dengan
catatan penulis soal telah memiliki keterampilan menulis soal tes dengan baik.
Kelemahan Tes Uraian :
a.
Terbatasnya Sampel materi yang
ditanyakan. Untuk waktu ujian 90 menit, jumlah butir soal yang dapat anda
tanyakan mungkin berkisar 5 atau 6 soal saja. Tujuan pembelajaran tidak dapat
terukur semua jika hanya menggunakan tes uraian.
b.
Sukar
memeriksa jawaban siswa. Kesulitannya terletak pada sulitnya memberikan
skor secara objektif dan konsisten. Jawaban tes uraian siswa yang diperiksa
oleh dua orang pemeriksa akan menghasilkan skor yang berbeda bahkan walaupun
diperiksa oleh seorang pemeriksa dengan waktu yang berbeda bisa menghasilkan
skor yang berbeda.
4.
Penilaian
prosedur pembelajaran adalah konsep
penilaian pembelajaran dengan prosedur yang standar adalah suatu prosedur
penilaian yang dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dan
perlakukan yang adil pada siswa dengan mempertimbangankan situasi waktu,
tempat, dan berbagai keragaman pada siswa. Sedangkan instrumen yang standar
adalah instrumen yang disusun menggunakan prosedur pengembangan instrumen
yang baku dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat validitas dan
reliabilitasnya. Penilaian
proses pembelajaran merupakan penilaian
yang menitik beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan
belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses
belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa,
pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
5.
Menentukan kriteria kenaikan kelas
a.
Sumber:
Buku
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dirjen Mandikdasmen 2006.(hal. 12)
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.Kriteria Kenaikan
Kelas:a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah
:
1.
menyelesaikan
seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang
diikuti.
2.
Tidak terdapat nilai di bawah SKBM
(KKM-red).
3.
Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek
kepribadian pada semester yang diikuti.
b.
Sumber:
Buku
Pedoman Penilaian Hasil Belajar Sekolah Dasar, Dirjen Mandikdasmen2006. (hal.
33) Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat
di atasnya bila :
1.
memenuhi
persyaratan sebagaiberikut:a. Mencapat nilai rata-rata
minimal untuk semua mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.
2.
Pada semester dua
tidak mempunyai nilai prestasi kurang dari kriteria minimalketuntasan
belajar yang ditetapkan sekolah.
3.
Rata-rata nilai kepribadian B (Baik)
atau A (Baik Sekali).
c.
Sumber:
Buku
Pedoman Penilaian Hasil Belajar Sekolah Dasar, Dirjen Mandikdasmen2007. (hal.
40) Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat
di atasnya bila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.
Jumlah mapel yang
belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mapel yangdiajarkan
di kelas masing-masing.
2.
Memiliki nilai minimal baik pada aspek
kepribadian.
3.
Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dua semester pada kelas yang diikuti.
d.
Sumber:
Buku
Laporan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar KTSP, Depdiknas. (hal. 53 – 54) Mekanisme
Penentuan Naik dan Tinggal Kelas :
1.
Kenaikan kelas dilaksanakan satuan
pendidikan pada setiap akhir tahun.
2.
Siswa dinyatakan
naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai criteria ketuntasan
minimal.
Siswa dinyatakan harus mengulang di
kelas yang sama :
1.
jika siswa tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari empat
mata pelajaran sampai pada batas
akhir tahun pelajaran, dan
2.
jika karena alasan
yangkuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau
mental sehingga tidakmungkin berhasil dibantu mencapai
kompetensi yang ditargetkan.d. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa
untuk semua indikator, kompetensidasar, dan
kompetensi yang ketuntasan minimumnya sudah dicapai, minimal samadengan
yang dicapai pada tahun sebelumnya.
Contoh aplikasi di sekolah :
Peserta
didik dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1.
Telah menyelesaikan program pembelajaran
semester 1 dan semester 2
2.
Jumlah kehadiran minimal 75 %.
3.
Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas
tidak boleh lebih dari 4 (empat) mapel yang diajarkan di kelas masing-masing.
4.
Tidak mendapatkan nilai mati (nilai 4)
pada semua mapel.
5.
Memiliki nilai minimal Baik pada aspek
kepribadianMenyelesaikan seluruh program pembelajaran dua semester pada kelas
yang diikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar